Monday, July 9, 2007

6 Pertanyaan Bagus

Suatu hari Seorang Guru berkumpul dengan murid-muridnya...
Lalu beliau mengajukan enam pertanyaan...

Pertama...
"Apa yang paling DEKAT dengan diri kita di dunia ini...???"

Murid-muridnya ada yang menjawab...
"orang tua", "guru", "teman", dan "kerabatnya"...

Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar...
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "KEMATIAN"...
Sebab kematian adalah PASTI adanya.....

Lalu Sang Guru meneruskan pertanyaan kedua...
"Apa yang paling JAUH dari diri kita di dunia ini...???"

Murid-muridnya ada yang menjawab...
"negara Cina", "bulan", "matahari", dan "bintang-bintang"...

Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang diberikan adalah benar...
Tapi yang paling benar adalah "MASA LALU"...
Siapa pun kita... bagaimana pun kita...dan betapa kayanya kita... tetap kita
TIDAK bisa kembali ke masa lalu...
Sebab itu kita harus menjaga hari ini... dan hari-hari yang akan datang..

Sang Guru meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga...

"Apa yang paling BESAR di dunia ini...???"

Murid-muridnya ada yang menjawab
"gunung", "bumi", dan "matahari"...

Semua jawaban itu benar kata Sang Guru ...
Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU"...
Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa nafsunya...
Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu...
Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini... jangan sampai
nafsu membawa kita ke neraka (atau kesengsaraan dunia dan akhirat)...

Pertanyaan keempat adalah...
"Apa yang paling BERAT di dunia ini...???"

Di antara muridnya ada yang menjawab...
"baja", "besi", dan "gajah"...

"Semua jawaban hampir benar...", kata Sang Guru ..
tapi yang paling berat adalah "MEMEGANG AMANAH"...

Pertanyaan yang kelima adalah...
"Apa yang paling RINGAN di dunia ini...???"

Ada yang menjawab "kapas", "angin", "debu", dan "daun-daunan"...
"Semua itu benar...", kata Sang Guru... tapi yang paling ringan di dunia ini adalah "MENINGGALKAN IBADAH"...

Lalu pertanyaan keenam adalah...
"Apakah yang paling TAJAM di dunia ini...???"

Murid-muridnya menjawab dengan serentak... "PEDANG...!!!"
"(hampir) Benar...", kata Sang Guru
tetapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA"...
Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati... dan melukai
perasaan saudaranya sendiri...


Sudahkah kita menjadi insan yang selalu ingat akan KEMATIAN... senantiasa belajar dari MASA LALU... dan tidak memperturutkan NAFSU...???

Sudahkah kita mampu MENGEMBAN AMANAH sekecil apapun... dengan tidak MENINGGALKAN IBADAH.... serta senantiasa MENJAGA LIDAH kita...???

-nn-

Berpikir Percaya

Shalom,

Aku mau berbagi mengenai sesuatu yang penting diketahui oleh kita sebagai umat TUHAN, yang aku ambil dari ulasan singkat oleh DR KAM Jusuf Roni dari Majalah SUKA Edisi 06 THN III Mei/2007 yaitu mengenai cara berpikir.

Kiranya ulasan ini dapat membawa pencerahan bagi umat TUHAN .


BERPIKIR PERCAYA

Kita hidup di tengah-tengah peperangan, sedang memperebutkan suatu wilayah yang strategis dalam hidup kita yaitu « PIKIRAN ».

Dalam peperangan tersebut, kita berpihak kemana? Musuh kita atau kepada kita sendiri yang empunya pikiran? Kalau musuh dapat mengendalikan dan memanipulasi cara berpikir kita, maka musuh itu dapat mengendalikan seluruh kehidupan kita.

Tidak ada seorang pun yang dapat memerintah pikiran kita untuk memikirkan sesuatu, apalagi menguasainya. Lalu kenapa kita menaklukkan diri kepada pikiran negatif? Tanya kenapa?

Jika kita terus menerus berpikir negative maka kita akan menemui orang-orang yang negative, hari yang negative, masalah yang negative, dan seterusnya. Pikiran itu sangat menentukan sikap-tindakan- dan citra kita. Iman yang kuat akan menguasai pikiran dan menghasilkan “KEKUATAN PIKIRAN”.

Dalam pikiran ada musuh atau hama yang bernama “NEGATIF” yang membuat diri kita tak berdaya atau putus asa. Jika itu ditanamkan musuh, mengapa kita harus memelihara- menyirami- memanjakan- memberi pupuk, supaya subur dalam pikiran kita? Mengapa kita tidak “MEMBASMINYA”- MENUMPASNYA” dari pikiran kita dengan kekuatan “FIRMAN TUHAN”?

Banyak sampah dan kotoran yang masuk ke dalam pikiran kita, semestinya harus kita ”DELETE”. Semua itu “kebohongan” yang masuk ke dalam pikiran kita. “JanjiTUHAN” adalah kebenaran yang justru harus disuburkan dalam diri kita.

Ketika kita putus asa atau tidak bahagia atau depresi karena hidup ini keras sebagai realita dunia kita (Kej.3: 16,17), maka ingatlah bahwa tidak ada seorang pun dapat memaksa kita untuk merasa tidak bahagia, diri kita sendiri yang menentukan. Karenanya, untuk mengubah keadaan, kita tidak bisa berharap dari orang lain, diri kita sendiri yang menentukan.

Di mana kita memusatkan pikiran kita? Pada masalah kita yang kita yakini pasti ada jalan keluar atau kepada pikiran-pikiran negative yang memvonis kita dengan kata-kata “TIDAK MUNGKIN” atau percaya pada janji TUHAN bagi DIA tidak ada yang mustahil?

Bukan berarti kita mengabaikan masalah-masalah kita, berpura-pura seolah-olah tidak ada “masalah” — seolah-olah tidak ada yang buruk terjadi menimpa kita, itu tidak realistis! Jika kita sakit berpura-pura tidak sakit, maka ini merupakan cara “POSITIF THINKING” yang mengandalkan kekuatan pikiran. JANGAN LAKUKAN ITU!

Yang harus kita lakukan adalah kita harus mengakui ada “masalah” dalam hidup kita — kita harus mengaku kita sakit, tetapi pikiran-pikiran kita tertuju bukan pada masalah, bukan juga kepada penyakit, tetapi pikiran-pikiran kita tertuju kepada jalan keluar yang bakal TUHAN
berikan—pikiran kita tertuju kepada “Penyembuhan” yang TUHAN lakukan. (Yes 40:31; Yoh16:33)” Kuatkanlah hatimu).

Kita dapat memilih “BERPIKIR PERCAYA” pada firman TUHAN atau kepada pikiran-pikiran negative. Apa yang akan kita kembangkan kepada “Pikiran-pikiran benar” yang berangkat dari Iman—mengembangkan sikap positif—kita akan memperoleh kemenangan—kita pasti berhasil.

Jangan berjalan mundur dan berkata “aku mau berubah kalau keadaanku ...” atau “aku mau bahagia kalau aku keluar dari masalah– kemelut—kesusahan ini.” Itu BUKAN IMAN—itu adalah sikap anak kecil yang cengeng. Kalau kita hidup dalam pandangan yang malang dan kalah, kita akan menjalankan kehidupan yang malang dan kalah.

Ingat TUHAN itu positif dan tidak ada yang negative di dalam diri TUHAN.

Pikirkanlah perkara yang di atas (Kol3:2)
Pikirkanlah semuanya itu (Flp4:8)
Mari kita berdoa seperti ini:

TUHAN aku tahu ENGKAU mengendalikan hidupku.

Saat-saat satu pintu tertutup, ENGKAU selalu membuka puluhan—ratusan bahkan ribuan pintu yang lebih besar—lebih baik untukku.

Bapaku di surga, aku tidak akan menunggu untuk melihat apa yang ENGKAU sediakan bagiku, tetapi aku percaya ENGKAU sudah sediakan dan buka pintu untukku. Amin!

Damai SejahteraTUHAN di dalam Yesus Kristus senantiasa menyertai kita. ELOHIM YEVAREKH OTKHA.

Source : gpdipos9-[at]-yahoo-groups-com